Sabtu, 06 Februari 2021

M. Riad Zamin, " Sangat Potensial jika Jalan Provinsi Terdekat dari Sawah Mudik/ Sigantang Menuju Madina Dibangun,".

Berbagi >
IKLAN

 

 M. Riad Zamin Lubis



Pasaman Barat, zamanterkini.com ----Tokoh Masyarakat asal Sawah Mudik (Sabajulu) Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), M. Riad Zamin Lubis, menilai positif dan sangat potensial untuk kemajuan daerah Sumbar, terutama Pasbar, jika program dan rencana pembangunan Jalan Provinsi terdekat Pasbar - Madina Sumatera Utara dapat terealisasi segera.


Jalan lintas terdekat yang dimaksudkan adalah Silaping- Sawah Mudik/ Sigantang - Madina Sumatera Utara. Apalagi dari zaman kolonial jalan rintisan perdagangan ke Madina melalui Sawah Mudik sudah ditempuh warga jalan kaki menelusuri hutan belantara untuk keperluan perdagangan dan keperluan silaturrahmi dan kunjung mengunjungi


Ketika zaman dahulu ketika masih penjajahan Belanda jelas Riad sebagai mana dikatakan tetua di kampung, karena pembangunan yang masih tertinggal, warga hanya ada dua pilihan untuk memperoleh bahan-bahan perdagangan, yakni ke Air Bangis atau ke Huta Baringin Maga daerah Madina. Keduanya hanya bisa ditempung dengan jalan kaki.


"Kita sangat mendukung rencana pembangunan Jalan Lintas Provinsi  Sumbar  yakni melalui Jorong Sawah Mudik (Sabajulu), Sigantang Nagari Batahan Utara Kecamatan Ranah Batahan  Pasbar menuju Kabupaten Mandahiling Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut). Dan hari Kamis lalu telah disurvei Tim Kabupaten, "kata Riad, Sabtu  (06/02/2021).

 

Tim tersebut dikoordinir oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pasbar, Yudesri, SIP, MSI, beranggotakan dari unsur Bappeda, Dinas PU, Dinas lIngkungan Hidup dan unsur dinas terkait. Juga didampingi pihak pemerintahan Nagari Persiapan Batahan Utara, yakni Pjs Walinagari, Muzain Irsadi, dan para tokoh masyarakat Sawah Mudik Sigantang, seperti M. Riad Zamin, Marlis Matondang dan Tokoh Masyarakat Koto Balingka, Najjar Lubis.


Tim survei menelusuri jalan rintisan sekitar 2 KM menuju Perbatasan Sigantang dengan Huta Baringin wilayah Kecamatan Sorik Marapi Madina Sumut. Kunjungan Tim Survei ini untuk melihat langsung prosfek dan kelayakan pembangunan Jalan Lintas Provinsi tersebut.


M. Riad Zamin mengatakan, prosfek pembangunan Jalan Tembus Madina ini memang sangat potensial, tidak hanya untuk masayarat dan warga di sekitar perbatasan. Tapi juga sangat berdampak positif untuk kemajuan ekonomi daerah Sumatera Barat, terkhusus Pasbar.

 

Menurut Riad, yang juga tokoh inisiator Pendiri IMAPASBAR jelang pemekaran dan Mantan Pengurus IMPPBU/IMPRBS ini, masyarakat setempat sangat mendukung pembangunan jalan tembus tersebut. Dan ia siap untuk memfasilitasi dan mengkoordinir pembebasan lahan. Yang mana lahan yang dilewati sebagian lahan warga dan masih dalam tanah ulayat Sabajulu.



 Survei Kelayakan Pembangunan Jalan Lintas Provinsi Pasbar - Maduna Sumatera Utara Melalui Jorong Sawah Mudik/ Sigantang. 


“ Masyarakat saya yakin siap dalam pembebasan lahan dan kita pun bersedia membantu untuk memfasilitasi hal ini. Sebagai putra daerah asli Sawah Mudik ini dan salah seorang ahli waris ulayat Sabajulu, kita siap mensukseskan program pemerintah. Karena hal ini tidak untuk kepentingan kalangan tertentu, apalgi untuk kepentingan pribadi seseorang, tapi untuk kepentingan masyarakat dan daerah, “ kata M. Riad Zamin, juga Putra Kandung Mislan St. Parlagutan Lubis,  Ninik Mamak Sabajulu.


 Lebih lanjut dikatakan Riad, bahwa Jalan terdekat ini sangat dibutuhkan untuk dibangun dalam rangka percepatan pembangunan daerah. Sebab sangat berdampak positif  dalam optimalisasi Pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis.


Menurutnya, jika jalan Lintas Provinsi Sumbar (Pasbar-Madina) lewat Sawah Mudik Sigantang dibangun, akan memperpendek Jarak dari Sumut dan Ibukota Medan Ke Pasbar dengan selisih jarak tempuh sektar 2 Jam. Sehingga traffic warga yang melintasi Pasbar akan semakin tinggi.



“Data yang saya peroleh dari hasil survei saya ketika ke daerah perkampungan di Madina Sumut, sekitar 300 hingga 400 orang kabarnya dalam sehari melintas menuju Padang Sumatera Barat Ada yang memanfaatkan Jalan Lintas Barat melalui Simpang Gambir dan juga ada yang lewat Lubuk Sikaping. Mereka ada yang dalam kepentingan bisnis, perdagangan dan juga pendidikan “jelasnya.


Sehingga lanjutnya jika jalan lintas terdekat ini dibangun traffic pemakai jalan melalui Pasbar ke arah Padang akan semakin ramai. Ditambah lagi dengan adanya pelabuhan Teluk Tapang maka lebih optimal dalam pemanfaatannya karena tidak hanya warga Sumbar tapi masyarakat Sumatera Utara juga akan lebih memungkinkan untuk menggunakan jasa transportasi laut nantinya.


 Tim Survei Lahan Bersama Pihak Nagari dan Pemuka Masyarakat 

 

Ditambahkan, untuk pembangunan jalan lintas provinsi ini, tidak saja lebih dekat dibanding Jalan Lintas Barat saat ini, juga tidak ada medan berat, dan tidak perlu ada jembatan karena tidak melintasi sungai.


Maka jalurnya nanti Huta Baringin Madina –Sigantang-Sawah Mudik- Lubuk Manggis Aek Nabirong- Silaping – Desa Baru - Teluk Tapang. Apalagi sudah ada Jembatan Provinsi di Aek Nabirong, jalan ke Sawah Mudik juga sudah lebar dan sebagian telah diaspal, tinggal menembus atau penerobosan dari ujung Sigantang ke perbatasan, “paparnya.


Dijelasnkan lagi bahwa, jarak ke perbatasan dari Sigantang paling jauh sekitar 10 KM. Kemudian dari perbatasan ke Jalan Aspal daerah Huta Baringin hanya sekitar 17 -20 KM.


Sementara itu Sekdakab Pasbar, Yudesri, SIP, MSI yang dihubungi media ini membenarkan Tim telah  survei  ke arah Perbatasan Sigantang-Madina. Selanjutnya akan dikaji dan dilengkapi persyaratan pengajuan ke Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Sumbar.


Sebagaimana disebutkan juga oleh Wildan Nasution, salah seorang tim yang turut hadir dalam survei lapangan menyabutkan, tujuan peninjauan ke daerah perbatasan ini termasuk dalam program optimalisasi Pelabuhan Teluk Tapang.


“Benar itu survei awal untuk memenuhan persyaratan pengajuan ke Kementerian Kemaritiman. Masih dalam rangka percepatan dan optimalisasi pelabuhan Teluk Tapang. Dan akan dilanjutkan survei berikutnya untuk kelayakan pembangunan tersebut, “kata Wildan.


Disebutkan bahwa berdasarkan pengukuran dengan JPS dari titik nol Jorong Sigantang ke Huta Baringin Madina dan ke ujung jalan Aspal madina hanya berjarak sekitar 27 KM. Namun akan disurvei ulang untuk peninjauan kelayakannya. ***irz

Berbagi >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar